Jumat, 21 November 2014

Teman Sekamar





[Diikutkan dalam lomba cerpen FANGIRL Penerbit Spring]


Ada cowok di dalam kamarnya.
                                      
            Cath mendongak untuk melihat nomor yang tertulis di pintu, lalu menunduk ke surat penempatan kamar di tangannya.
            Pound Hall, 913.

            Sudah pasti ini kamarnya 913, tapi mungkin bukan Pound Hall —semua asrama di sini terlihat sama, seperti bangunan perumahan untuk kaum jompo. Mungkin Cath sebaiknya mencoba menahan ayahnya sebelum ayahnya itu membawa sisa kardusnya ke atas.

            “Kau pasti Cather,” kata cowok itu, tersenyum lebar dan mengulurkan tangannya.

            “Cath,” kata Cath, merasakan sentakan rasa gugup di perutnya. Ia mengabaikan tangan cowok itu. (Lagian ia memegang kardus, apa yang diharapkan cowok itu darinya?)

            Ada yang salah —pasti ada yang salah. Cath tahu kalau Pound itu asrama campuran.... Apa memang ada kamar campuran ?
           
            Cowok itu mengambil kardus dari tangan Cath dan meletakkannya di atas tempat tidur yang kosong. Tempat tidur di sisi lain ruangan sudah dipenuhi dengan pakaian dan kardus.

            “Apa barangmu masih ada yang di bawah?” tanya cowok itu. “Kami baru saja selesai. Kurasa kami akan pergi makan burger sekarang, kau mau burger ? Apa kau sudah pernah ke Pear’s ? Burgernya seukuran kepalanmu.” Cowok itu mengangkat lengan Cath. Cath menelan ludah. “Kepalkan tanganmu,” kata cowok itu.

            Cath melakukannya.

            “Lebih besar dari kepalanmu,” kata cowok itu, melepaskan tangan Cath dan mengangkat tas punggung yang Cath letakkan di luar pintu. “Apa kardusmu masih ada lagi? Pasti masih ada lagi. Apa kau lapar?” Lalu ia mengulurkan tangannya. “Ngomong-ngomong, namaku Levi.”

            Cath menatap tangan cowok bernama Levi yang telulur ke arahnya. Berpikir sejenak, lalu menyambutnya juga. “Senang berkenalan denganmu, Levi.”

Cowok yang bernama Levi itu tersenyum, memperlihatkan lesung pipi yang tersembunyi dibagian kiri. “Begitu juga diriku. Jadi, apa barangmu masih ada yang di bawah?” kata Levi mengulang pertanyaan.

Cath menggeleng. “Kurasa sebaiknya aku yang mengambilnya sendiri. Terimakasih telah membantuku.” Kata Cath kikuk.

Levi tampak tidak setuju. “Aku akan membantumu membawa barangmu. Jangan khawatir. Sebentar lagi aku akan menjadi teman sekamarmu, jadi aku ingin berbuat baik kepadamu.” Tambah levi.

Cath kembali menelan ludah mendengar kata ‘teman sekamar’ yang diucapkan oleh Levi. “Tidak. Aku yang akan turun sendiri. Ayahku masih di bawah. Jadi sebaiknya aku cepat kembali sebelum dia yang kesini.”

Saat Cath hendak berbalik menuju pintu, tangan Levi secara otomatis memegang bahu Cath yang membuat gadis itu kembali berbalik tepat menghadap Levi. Cath bisa dengan jelas melihat mata Levi. Mata cokelat gelap. “Kalau begitu, boleh aku ikut ke bawah bersamamu ? Aku ingin menyapa ayahmu ?” kata Levi sungguh-sungguh.

Tangan Levi yang memegang bahu Cath, menimbulkan sensasi tersengat listrik di tubuh Cath. Membuat Cath tak bisa memikirkan apa pun. Membuat otak Cath berhenti bekerja. “Sebaiknya jangan. Ayahku bukan tipe orang yang akan berbaik hati mau mengulurkan tangannya untukmu.” Dengan cepat Cath melepaskan diri dari tangan Levi.

“Benarkah ?” tanya Levi. “Baiklah. Mungkin belum waktunya.” Wajah Levi memancarkan sedikit kekecewaan. Itu bukan masalah sebenarnya bagi Cath.

“Baiklah. Ku pikir setelah ini, kita bisa makan burger bersama.” Kata Cath menghibur Levi sambil mengepalkan tangannya.



Dari penulis best-seller Eleanor and Park

Penulis: Rainbow Rowell
Terbit: November 2014


0 komentar:

Posting Komentar

 

Miss Romances Book Published @ 2014 by Ipietoon