Selasa, 24 Februari 2015

#TantanganMenulis 3: Tuliskan sesuatu untuk dirimu 2 tahun mendatang.



Untuk diriku 2 tahun yang akan datang

Mungkin aku tidak perlu basa-basi memperkenalkan diriku padamu. Aku tahu kau pasti masih sama seperti dulu, tidak suka dengan acara basa-basi. Kau orang yang langsung to-the-point, jadi aku yakin kau pasti lebih suka langsung pada intinya.

Disini, kau adalah aku. Tetapi aku bukanlah kau yang saat ini. Aku hanya berharap, kau sudah banyak berubah. Aku ingin kau tidak lagi menjadi diriku yang dulu. Seorang gadis pemarah, pendendam dan juga pemalu. Aku ingin kau menjadi seorang gadis yang murah maaf dan selalu bisa membuka diri dengan orang lain. Betapa senangnya aku jika kau bisa berubah menjadi seperti yang kuharapkan.

Tentunya kau sudah move on, kan? Aku yakin kau sudah bisa mengubur masa lalu yang kelam itu. Itu adalah masa lalu. Dan sekarang sudah berjalan selama 4 tahun, tidak-kah kau lelah? Dia bukan lagi milikmu dan kau harus tahu itu. Kau juga harus mau memaafkan gadis leo yang sudah lama kau benci itu. Dia sepertinya juga merasa bersalah padamu, tapi sulit mengungkapkannya.

Aku tidak sedang mengejekmu, sungguh! Aku hanya sedang mengingatkanmu pada dirimu sendiri 2 tahun yang lalu. Terlalu banyak ternyata orang yang kau benci. Ya, kau termasuk gadis pendendam. Dan sekarang, aku yakin sekali kau sudah banyak berubah dari berbagai pengalaman yang pernah kau lalui.

Aku sebenarnya tidak terlalu berharap banyak darimu, kau sulit berubah dan keras kepala. Tapi aku mau kau tetap mempertahankan sifat kerja keras dan pantang menyerah yang kau miliki. Dan tentunya, aku berharap kau punya pasangan yang menerimamu apa adanya tanpa menilik penampilan fisikmu.
Dari dirimu,
Gadis virgo

#TantanganMenulis 2: Menulis untuk Orang yang Tidak Kamu Suka/Mungkin Tidak Menyukaimu



Kepada Perempuan, yang kini telah menjadi musuhku

Saya tidak berpikir jika Anda akan menjadi musuh saya. Setelah apa yang telah kita lalui selama lebih dari dua tahun yang lalu. Well, dua tahun. Bukan waktu yang lama untuk saling mengenal satu sama lain. Kau (dulu) sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri. Tapi (sekarang) kau membuatku membencimu dan menganggapmu musuh.

Itu salahmu. Anda memperlakukan saya
semau anda sendiri. Aku bukan boneka Anda.
Ini adalah hal yang baik
karena saya bisa pergi dari Anda, menjauh dari Anda. Saya tidak tahu bagaimana nasib saya jika saya tidak dapat mengetahui sifat buruk anda. Mungkin saya akan tinggal di sisi Anda sebagai teman dan budak anda.

Ya, seorang budak. Anda memperlakukan saya sebagai budak. Anda harus tetap mengingatnya. Kalau saja dia tidak memberitahu dan mengatakan, mungkin a
nda akan terus menyiksa saya sampai sekarang.

Terima kasih banyak, telah memberikan
kenangan kelam di dalam hati saya. Ingat, saya selalu menonton Anda. Dan, saya sekarang menjadi seorang gadis yang berubah, jadi saya tidak akan tertipu lagi.

Berkat anda, kini saya menjadi gadis yang lebih tegar dan tidak mudah percaya dengan orang lain. Oh iya, saya sampai heran, kenapa dulu saya bisa begitu menurut kepada Anda?

Oh iya, by the way, saya rasa sepertinya harus mengucapkan terima kasih pada Anda.
Terimakasih karena telah merebut dia dari sisi saya.
Terimakasih karena telah membongkar semua sisi jelek dia, jadi saya tidak perlu susah payah membongkar sisi jeleknya.

Dan terimakasih karena telah membuat malam-malam saya selalu sunyi dan berlinang air mata.

Masih ingatkah Anda padaku?
Gadis Leo


Minggu, 22 Februari 2015

#TantanganMenulis 1 : Tuliskan tentang tempat yang ingin sekali kamu kunjungi.





Let to See, Dhaka!



“Kita akan pergi, bisa pergi ke mana saja dan sejauh apa pun yang kita inginkan. Tapi, kenangan, kenangan dari setiap perjalanan, tempat, kejadian dan orang yang kita temui selama perjalanan itu akan tertinggal dan terbawa bersama kita selamanya, kenangan.”

            Kutipan di atas aku ambil dari salah satu Novel yang menginspirasiku untuk pergi ke Dhaka. Well, untuk liburan sekaligus belajar menjadi seorang Volunteer trip disana. Itu semacam relawan yang akan mengajar anak-anak disana dan para orang dewasa dengan berbagai keterampilan yang bisa membuat kehidupan mereka lebih baik. Mungkin sebagian orang akan lebih memilih untuk liburan ke luar negeri. Menikmati pemandangan indah, berbelanja dan menghabiskan uang—tentunya. Aku sebenarnya juga berpendapan seperti itu sebelum bertemu dengan Juna dan kawan-kawannya dalam sebuah Novel yang menurutku cukup menginspirasi.

            Mungkin sebagian dari kalian bertanya Dhaka itu dimana ? Well, Dhaka adalah salah satu kota besar yang sangat padat dengan populasi lebih dari 16 juta jiwa, dan berada di tepi Sungai Buriganga. Dan masuk dalam wilayah  Bangladesh.

            Selain kita bisa berbagi dengan anak-anak Dhaka dalam hal pembelajaran atau bisa dibilang kita mengajar mereka, disana maksudku Dhaka, banyak sekali tempat yang bagus dan cukup menarik. Tidak kalah dengan pemandangan yang ada di Eropa. Trust me!
           
            Dan ada satu permainan di Dhaka yang membuatku ingin sekali mencobanya. Namanya cricket. Penduduk Dhaka sangat suka bermain cricket, mereka bisa memainkan olahraga ini di mana saja. Taman, jalan, bahkan atap akan menjadi arena bermain cricket pada sore hari atau pun hari libur. Aku memang belum mengerti dengan pasti aturan permainannya maupun cara bermainnya, tapi kelihatannya memang menyenangkan.

Bagi saya yang memang menyukai Novel sangat berharap bisa mampir sejenak ke Dhaka’s Old Market, area toko buku yang sangat populer dan terdapat semua jenis buku yang mungkin sedang aku cari. Dan jika sebuah buku tidak tersedia di Dhaka’s Old Market maka buku itu tidak ada di dunia ini. Wow, sangat menarik saya untuk setidaknya kesana sekali seumur hidup.

            By the way, ada sebuah makanan dan minuman di Dhaka yang membuatku penasaran bagaimana rasanya. Sebut saja Cha dan Chanachur. Cha adalah teh yang dicampur dengan susu, minuman kesukaan penduduk Dhaka. Bahkan, di Dhaka seandainya kita memesan teh maka yang diantar adalah cha. Sedangkan chanachur adalah jenis camilan yang merupakan campuran kacang, kacang panjang, jagung, buncis, cornflakes,  dan beberapa bahan lainnya.

            Dan jika waktuku disana masih ada, aku juga ingin pergi ke distrik paling utara Dhaka, menyusuri Sungai Tongi di sore hari. Pasti menyenangkan dengan menyewa kapal-kapal kecil yang memang disewakan di sepanjang bantaran sungai. Sungai Tongi memang jauh lebih bersih dari Sungai Buriganga, tapi airnya sama keruhnya. Tetapi anehnya, tidak berbau.

            Sebuah perjalanan impian yang entah kapan akan terwujud. Tapi aku benar-benar ingin merasakan bagaimana susahnya jadi seorang Volunteer trip di Dhaka, paling tidak aku akan mendapat pelajaran dari setiap apa yang kulakukan disana. Memberi sedikit ilmu yang kupunya untuk mereka—anak-anak Dhaka, adalah impian terbesarku.

“Tidak ada hal yang lebih indah daripada berbagi kepada sesama, terutama untuk Dhaka.”

Senin, 16 Februari 2015

Surat untuk Stiletto Book



Kamu membuatku merasa nyaman saat pertama kali kita berkenalan.
Kamu pemilik ruang dengan segala kehangatan, ruang tawa, ruang bahagia, ruang sedih, ruang tangis, kamu memiliki segalanya yang tidak aku miliki, dan itu membuatku merasa nyaman bersamamu, Stiletto.

Alles Gute zum Geburtstag (German), Stiletto.

Kamu membuatku tertawa, menangis, bahagia, sedih secara bersamaan. Aku bahkan bisa menjadi siapapun dan dimanapun saat bersamamu.
Aku bisa menjadi seseorang yang dalam dunia nyata belum tentu bisa terwujud.
Aku bisa berkeliling dunia yang bahkan belum kukunjungi saat bersamamu.

Kamu memberikan semua yang aku butuhkan.

Hau’oli la hanau (Haiwaiian), Stiletto

Sekarang umurmu sudah menginjak 4 tahun, sedangkan diriku 18 tahun.
Walaupun terpaut sangat jauh, tapi kamu jauh lebih dewasa dari umurku sekarang.

Kamu bisa menjadi seorang Ibu, Ayah, Kakak, Adik, Nenek secara bersamaan. Kau mengayomiku seperti anakmu sendiri, dan aku menyukai itu.

Kamu adalah penghubung antara diriku dengan benua-benua yang sulit kujangkau. Dengan bersamamu, aku bisa merasakan benua-benua itu. Aku bisa meraihnya, bersamamu, Stiletto.

Terimakasih.
Terimakasih karena selalu bersamaku sampai sekarang.
Tetaplah menjadi seperti dirimu yang saat ini dan berkembanglah.
Lahirkanlah perempuan-perempuan hebat melalui karya-karyamu mendatang.


Selamat ulang tahun yang ke-empat ya, maaf telat ngucapinnya *hehe. Jika diibaratkan manusia, maka kau sedang lucu-lucunya sekarang. Umur 4 tahun itu pasti lagi seneng-senengnya bicara, pipi tembemnya, wah menggemaskan. Senang rasanya bisa menjadi bagian darimu. Apalagi bisa mengikuti event-event yang diadakan olehmu.

Aku selalu mengikuti semua kegiatan di group, meski kadang cuma menjadi silent reader saja. Apalagi saat kau bertanya-tanya pada kami (anggota group) tentang suatu hal, entah itu tentang mana cover yang bagus atau lainnya. Aku hanya merasa, kamu sangat memperhatikan  kami dan memprioritaskan kami. Kau menjadikan kami yang paling utama dalam segala hal dan aku menyukainya.



Mengenai event yang diadakan. Aku sangat senang sekali saat bisa mengikuti setiap event yang kau adakan, walaupun tidak semua bisa aku ikuti. Pertama kalinya aku mengikuti lomba Review Sukses Membangun Toko Online yang alhamdulilah aku belum mendapatkan juara. Tapi aku tidak berkecil hati, event kedua aku mengikuti lomba yang sama yaitu Review Finally You yang lagi-lagi aku belum menang. Walaupun tidak menang lagi, tapi aku tetap senang karena bisa mengasah kemampuan mereview-ku.


Buku pertama yang aku kenal dan aku sukai adalah Dear Friend With Love tapi anehnya buku pertama yang aku beli adalah Sukses Membangun Toko Online. Gembira rasanya bisa menyalurkan ilmu-ilmu yang ada di dalam buku Sukses Membangun Toko Online, kan jadi nggak mubazir beli bukunya *hehe. Yupp, akhirnya aku mendirikan sebuah online shop bersama saudaraku. Bisa dibilang online shop milik saya masih baru karena masih beroperasi beberapa minggu ini. Ada kegembiraan tersendiri bisa mendirikan sebuah usaha *Yaelah, malah curhat hehe. 



Buku lainnya yang nggak kalah menginspirasi adalah Finally You. Buku ini membuatku merasa tergugah untuk bangkit dari luka, lebih tepatnya luka masa lalu. Isi ceritanya keren banget dan manis. Membuat emosi saya naik turun saat membacanya.

Sebenarnya masih banyak sekali hal-hal yang pengen aku sampaikan disini *mumpung ada acara suruh Buat Surat untuk Stiletto, tapi kayaknya kepanjangan deh (hehe) nanti pegel lagi bacanya.

Nah, teruslah bertumbuh dan berkembang, yaa. Aku akan selalu mendukungmu semampuku, agar kau semakin menggema di dunia penerbitan. Kuharap akan banyak penulis perempuan-perempuan hebat yang lahir dari Stiletto Book (semoga salah satunya adalah diriku :p)


                                                                                                                        Salam Sayang,
Rina
Nama lengkap : Rina Eko Wati

Akun instagram : hikari_mio
Alamat email : rinaeko87@gmail.com
 

Miss Romances Book Published @ 2014 by Ipietoon