Aku menatap lunglai kearah terkaparnya mayat anakku. Manusia
memang tidak punya perasaan. Ingin sekali aku melampiaskan kemarahan ini
pada mereka semua. Kepada mereka yang telah membuat anakku mati dengan
sia-sia. Tapi apa daya, aku bahkan tidak punya kelompok untuk menyerang
mereka.
Betapa tidak bergunanya aku ini, tidak bisa
menjaga anak perempuanku satu-satunya. Ibu macam apa aku ini ? Kenapa
aku malah berlari tunggang langgang saat anakku terancam bahaya dan
akhirnya meregang nyawa.
Kami para gajah memang tidak
bisa berbicara, tak bisa juga berpikir seperti manusia. Namun kami bisa
merasakan betapa berat kehilangan seorang anak, dan ketika harus memulai
hidup lagi, sendirian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar