Dia kembali datang dalam mimpiku, untuk
ketiga kalinya. Itu adalah sebuah kemajuan besar mengingat aku tidak akan
pernah memimpikan seseorang sampai tiga kali. Ia memberi sejuta kenangan yang
membuatku tidak ingin mengakhiri mimpi itu. Dalam mimpiku, dia tampak menawan.
Memakai baju seragam sekolah berwarna biru muda, celana biru tua serta rompi.
Dia juga memakai jaket tebal berwarna merah.
Dia berjalan melalui koridor
sekolah sambil terus melirik kekanan dan kekiri seperti mencari seseorang. Aku
terus mengamatinya dari belakang, seolah dia adalah objek menakjubkan yang
jarang kulihat. Sayangnya aku tidak bisa dengan jelas memandang wajahnya karena
dia membelakangiku.
Mungkinkah dia sedang mencariku ? Haha
itu adalah sebuah khayalan yang tidak akan menjadi nyata. Tanpa kusadari,
seorang gadis menghampirinya. Aku tidak mengetahui kedatangannya, mungkin
karena terlalu terfokus dengan penampakan indah yang kulihat malam ini. Aku
menatap gadis itu. Aku mengenalnya. Benar, aku mengenalnya.
Detik berikutnya, dadaku rasanya dihujam
banyak pisau. Gadis itu membelai pipi laki-laki yang ada disampingnya. Dan yang
membuatku lebih terluka adalah laki-laki itu hanya diam saja tanpa bisa berbuat
apa-apa. Bukan itu mimpi yang kuinginkan. Menurutku, itu adalah pertanda buruk.
Entah apa. Setelahnya aku tidak mengingat lagi apa yang terjadi. Kejadian itu
membuatku enggan untuk melanjutkannya.
Saat terbangun pun, aku samar-samar
mengingatnya. Mungkin karena aku tidak ingin untuk mengingat adegan yang
menyayat hatiku saat mengingatnya.
0 komentar:
Posting Komentar