Senin, 12 Januari 2015

Review Cine Us




“Manusia punya kehendak bebas, berbeda dengan karakter animasi yang bisa kita atur suka-suka.” (hlm. 113)

Judul : Cine Us
Nama Penulis : Evi Sri Rezeki
Penyunting : Dellafirayama
Penyelaras Aksara : Novia Fajriani, @kaguralian
Penata Aksara : Nurul M Janna
Perancang Sampul : Fahmi Ilmansyah
Penggambar Ilustrasi Isi : Anisa Meilasyari
Penerbit : Teen Noura
Tanggal Terbit : Agustus 2013
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-602-7816-56-5

Book Blurd
Demi menang di Festival Film Remaja, Lena rela melakukan apa saja. Bukan hanya demi misi mengalahkan mantan pacarnya yang juga ikut berkompetisi, tetapi karena dia pun harus mempertahankan Klub Film sekolahnya. Soalnya klub kecilnya itu kurang didukung oleh pihak sekolah. Padahal salah satu kreativitas siswa bikin film, kan!

Untung ada satu orang yang bikin hari-hari Lena jadi lebih seru. Si cowok misterius yang kadang muncul dari balik semak-semak. Apaaa? Eh, dia bukan hantu, lho … tapi dia memang punya tempat persembunyian ajaib, mungkin di sanalah tempat dia membuat web series terkenal favorit Lena. Nah, siapa tahu cowok itu bisa membantu Lena biar menang di festival.

Kisah Lena ini seperti film komedi-romantis yang seru. Jadi, selamat nonton, eh, baca! :)

Cine Us adalah buku pertama dari seri S-Club, cerita tentang seru-seruan di klub-klub sekolah.

“CineUs memberikan wawasan baru mengenai dunia perfilman dan web series remaja. Seru dan menghibur!”
Orizuka
Penulis Call Me Miss J

My Reviews
“Kemenangan lahir dari proses, dari perjuangan! Kamu tahu, sebanyak apa pun kamu ingin mencari pengakuan dari orang lain, kamu tidak pernah bisa memuaskan dirimu sendiri! Karena kepuasaanmu bukan berasal dari hatimu sendiri!” (hlm. 226)

Untuk mengetahui siapa sosok misterius yang ditemuinya pada malam hari, Lena membuat beberapa rencana. Mulai dari Rencana A, B, dan C yang berakhir gagal total. Akhirnya sebuat Rencana D(adakan) gila muncul di otaknya yaitu mencuri seluruh data murid yang ada di sekolahnya. Well, cukup mengerikan, bukan?

Tentu saja, karena belum sempat Lena mengantongi informasi tentang data seluruh murid yang ada di sekolahnya, Pak Dadun dan Pak Kandar sudah memergokinya. Ups, alhasil Lena harus rela di-skors selama seminggu penuh. Malu? Tentu saja!

Tapi berkat kegilaannya itu, dia akhirnya bisa mengetahui identitas sosok misterius yang disebutnya “Anak Hantu” itu. Namanya Rizki Kelas XII IPA-6 dan yang lebih mengagetkan lagi, ternyata Rizki adalah si pembuat web series Pangeran Kodok yang menjadi favorit Lena.

Konflik mulai terasa saat Romi dan anggota klub film yang lain mulai hengkang karena kehadiran Rizki dan Ryan. Ditambah lagi Lena, Dania dan Dion yang juga harus merelakan basecamp Klub Film-nya direbut oleh Romi dan komplotannya.

Berbagai peristiwa mengejutkan terus-menerus menerjang Lena dan kawan-kawannnya. Mulai dari shooting membuatan Film Pendek yang akhirnya hancur gara-gara Dion yang berkhianat (itu tuduhan), hingga akhirnya  Lena bisa memenangkan skenario terbaik berjudul Superhero yang sebenarnya bukan miliknya. Hingga peristiwa yang ditakutkannya kembali menghampiri Lena, yaitu kehilangan Rizki.

“Aku tidak mengerti otak cowok. Mereka memang diprogram dengan hanya sedikit kesensitifan. Dan, itu yang membuat mereka menjadi makhluk paling bebal!” (hlm. 111)

Baca buku ini bikin aku senyum-senyum sendiri. Apalagi saat Rizki yang bisa dibilang cukup perhatian dengan Lena. Aduh, langsung meleleh aku kalau membaca dialog-dialog yang di ucapkan Rizki. Dan tokoh Dion yang bisa membangun kesan santai dan riang semakin membuat novel ini meriah. Rizki, How Perfect you!

Apalagi saat kesalahpahaman terjadi antara Lena dan Rizki. Sedang Ryan yang akhirnya menyatakan cinta kepada Dania dengan memutar lagu romantis, mawar sebuket dan yang paling bikin ngiri adalah Ryan pegang tangan Dania. Siapa coba yang nggak bakal meleleh kalo digituin sama cowok? Kalo ada yg adem-adem ayem digituin mah, perlu tanda tanya tuh(?)

Nggak banyak yang bisa saya kritik sih, overall semuanya bagus. Apalagi bagi kita yang belum cukup mengerti soal dunia perfilman akan semakin tahu karena juga dijabarkan beberapa istilah dalam novel ini.

Oh iya, saya hampir lupa. Disini ada adegan shooting anak kembar yang bertukar sekolah selama sehari kan? Nah, kisah itu mengingatkan saya pada peristiwa yang hampir sama. Saya dan adik saya juga pernah bertukar tempat Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan untungnya tidak ada yang tahu *hehe.

Kisah yang manis dan menggetarkan hati dengan konfik persahabatan, pengkhianatan dan kasih sayang yang sangat kental. 3 dari 5 bintang untuk kisah yang manis ini. Rizki dan Ryan, I Like Them!!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Miss Romances Book Published @ 2014 by Ipietoon