“Manusia punya
kehendak bebas, berbeda dengan karakter animasi yang bisa kita atur suka-suka.”
(hlm. 113)
Judul : Cine Us
Nama Penulis : Evi Sri Rezeki
Penyunting : Dellafirayama
Penyelaras Aksara : Novia Fajriani, @kaguralian
Penata Aksara : Nurul M Janna
Perancang Sampul : Fahmi Ilmansyah
Penggambar Ilustrasi Isi : Anisa Meilasyari
Penerbit : Teen Noura
Tanggal Terbit : Agustus 2013
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-602-7816-56-5
Book Blurd
Demi menang di Festival Film Remaja, Lena rela melakukan apa
saja. Bukan hanya demi misi mengalahkan mantan pacarnya yang juga ikut
berkompetisi, tetapi karena dia pun harus mempertahankan Klub Film sekolahnya.
Soalnya klub kecilnya itu kurang didukung oleh pihak sekolah. Padahal salah
satu kreativitas siswa bikin film, kan!
Untung ada satu orang yang bikin hari-hari Lena jadi lebih
seru. Si cowok misterius yang kadang muncul dari balik semak-semak. Apaaa? Eh,
dia bukan hantu, lho … tapi dia memang punya tempat persembunyian ajaib,
mungkin di sanalah tempat dia membuat web
series terkenal favorit Lena. Nah, siapa tahu cowok itu bisa membantu Lena
biar menang di festival.
Kisah Lena ini seperti film komedi-romantis yang seru. Jadi,
selamat nonton, eh, baca! :)
Cine Us adalah buku pertama dari
seri S-Club, cerita tentang seru-seruan di
klub-klub sekolah.
“CineUs memberikan wawasan baru
mengenai dunia perfilman dan web series
remaja. Seru dan menghibur!”
—Orizuka
Penulis Call Me Miss J
My Reviews
“Kemenangan lahir dari proses, dari perjuangan!
Kamu tahu, sebanyak apa pun kamu ingin mencari pengakuan dari orang lain, kamu
tidak pernah bisa memuaskan dirimu sendiri! Karena kepuasaanmu bukan berasal
dari hatimu sendiri!” (hlm. 226)
Untuk
mengetahui siapa sosok misterius yang ditemuinya pada malam hari, Lena membuat
beberapa rencana. Mulai dari Rencana A, B, dan C yang berakhir gagal total.
Akhirnya sebuat Rencana D(adakan) gila muncul di otaknya yaitu mencuri seluruh
data murid yang ada di sekolahnya. Well,
cukup mengerikan, bukan?
Tentu
saja, karena belum sempat Lena mengantongi informasi tentang data seluruh murid
yang ada di sekolahnya, Pak Dadun dan Pak Kandar sudah memergokinya. Ups, alhasil Lena harus rela di-skors
selama seminggu penuh. Malu? Tentu saja!
Tapi
berkat kegilaannya itu, dia akhirnya bisa mengetahui identitas sosok misterius
yang disebutnya “Anak Hantu” itu. Namanya Rizki Kelas XII IPA-6 dan yang lebih
mengagetkan lagi, ternyata Rizki adalah si pembuat web series Pangeran Kodok yang menjadi favorit Lena.
Konflik
mulai terasa saat Romi dan anggota klub film yang lain mulai hengkang karena
kehadiran Rizki dan Ryan. Ditambah lagi Lena, Dania dan Dion yang juga harus
merelakan basecamp Klub Film-nya
direbut oleh Romi dan komplotannya.
Berbagai
peristiwa mengejutkan terus-menerus menerjang Lena dan kawan-kawannnya. Mulai
dari shooting membuatan Film Pendek
yang akhirnya hancur gara-gara Dion yang berkhianat (itu tuduhan), hingga
akhirnya Lena bisa memenangkan skenario
terbaik berjudul Superhero yang
sebenarnya bukan miliknya. Hingga peristiwa yang ditakutkannya kembali
menghampiri Lena, yaitu kehilangan Rizki.
“Aku
tidak mengerti otak cowok. Mereka memang diprogram dengan hanya sedikit
kesensitifan. Dan, itu yang membuat mereka menjadi makhluk paling bebal!” (hlm.
111)
Baca buku
ini bikin aku senyum-senyum sendiri. Apalagi saat Rizki yang bisa dibilang
cukup perhatian dengan Lena. Aduh, langsung meleleh aku kalau membaca
dialog-dialog yang di ucapkan Rizki. Dan tokoh Dion yang bisa membangun kesan
santai dan riang semakin membuat novel ini meriah. Rizki, How Perfect you!
Apalagi
saat kesalahpahaman terjadi antara Lena dan Rizki. Sedang Ryan yang akhirnya
menyatakan cinta kepada Dania dengan memutar lagu romantis, mawar sebuket dan
yang paling bikin ngiri adalah Ryan pegang tangan Dania. Siapa coba yang nggak
bakal meleleh kalo digituin sama cowok? Kalo ada yg adem-adem ayem digituin
mah, perlu tanda tanya tuh(?)
Nggak
banyak yang bisa saya kritik sih, overall
semuanya bagus. Apalagi bagi kita yang belum cukup mengerti soal dunia
perfilman akan semakin tahu karena juga dijabarkan beberapa istilah dalam novel
ini.
Oh iya,
saya hampir lupa. Disini ada adegan shooting anak kembar yang bertukar sekolah
selama sehari kan? Nah, kisah itu mengingatkan saya pada peristiwa yang hampir
sama. Saya dan adik saya juga pernah bertukar tempat Prakerin (Praktek Kerja
Industri) dan untungnya tidak ada yang tahu *hehe.
Kisah
yang manis dan menggetarkan hati dengan konfik persahabatan, pengkhianatan dan
kasih sayang yang sangat kental. 3 dari 5 bintang untuk kisah yang manis ini.
Rizki dan Ryan, I Like Them!!
0 komentar:
Posting Komentar