Selasa, 06 Januari 2015

Corat Coret di Toilet



Ini coretan saya saat sedang kacau. Ya, karena menurut saya kita akan jujur pada hati kalau dengan keadaan kacau dan berantakan. Coretan ini sudah lama ingin saya publish tapi belum benar-benar ingin. Dan dengan adanya Hibah Buku Corat Coret di Toilet, saya jadi punya alasan buat mem-publishnya *hehe. Coretan ini adalah coretan yang memang ingin saya corat-coret di toilet kamar mandi perempuan di sekolah sendiri, soalnya kalo di toilet laki-laki takut ketahuan, eh nanti dikatain macem-macem lagi. Nggak jadi nyoret-nyoret malah kena malu jadinya haha.

Rapuh
Rapuh hati ini.
Sudah tidak bisa disembuhkan.
Luka yang mengaga, cukup lebar. Selebar gunung.

            Akahkah terus terluka?
            Iya… dan selamanya.
            Tak akan ada yang bisa menyembuhkan.
            Cukup sakit hingga membuat dada sesak.

Tangisan
Selalu dan selamanya.
Sendiri. Gelap dan menakutkan.
Tidak ada yang tahu.
Tidak ada yang mau.
            Hanya bayangan.
            Bayangan seseorang yang sama.
            Tidak dianggap, itulah kenyataannya.
            Sakit, sudah biasa.

Adakah ?
Adakah?
Mungkin tidak. Mungkin Iya.
Berapa lama lagi?
Bisakah berhenti sekarang?
Atau aku saja yang menghentikannya?
Bisa. Tentu saja.

Untuk alasan kenapa ingin mencorat-coret tulisan itu di toilet karena ingin saja. Mungkin dengan menulisnya di toilet segala resah dan kesal-ku terobati. Semua kekesalan dan kemarahan yang tidak bisa saya ungkapkan selama ini. Coretan itu bisa dibilang curhatan hati sih. Dan semoga yang membaca tulisan saya ini mengerti artinya ya! Hehe.

4 komentar:

  1. kalaupun aku tidak jua mengerti, semoga keresahan dan kekesalanmu terobati. Selamat berpuisi. :)

    BalasHapus
  2. wah wah. penyair kamar mandi nih. haha
    jarang2 nemuin puisi di toilet

    BalasHapus

 

Miss Romances Book Published @ 2014 by Ipietoon