Judul : ToBa Dreams
Penulis : TB Silalahi
Penyunting : Farahdiba Agust
Pemindai Aksara : Muhammad Bagus SM
Penata Letak : desain651@gmail.com
Pembuat Sampul : Iksaka Banu
Foto-Foto Koleksi Film ToBa Dreams
Penerbit : Kaurama Buana Antara
Tanggal Terbit
: Februari, 2015
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-602-72024-0-5
Tebal : 248 halaman
Rating
: 4 dari 5 bintang
Sinopsis
:
Inilah
kisah tentang cinta yang terlalu mencintai. Sejenis cinta yang acap kali
tersesat dalam usahanya menggapai kesejatian. Seperti Sersan Tebe, tokoh utama
dalam kisahan ini, yang mendidik anak-anaknya layaknya pasukan tempur, karena
kecintaannya yang luar biasa kepada mereka. Maka ketika Ronggur, anak
sulungnya, memberontak terhadapnya, terjadilah konflik mendalam antara ayah dan
anak. Ronggur, yang sesungguhnya mewarisi tabiat keras ayahnya, menemukan cinta
dalam diri Andini, seorang wanita muslim yang berbeda agama keluarga Sersan
Tebe.
Mimpi
Sersan Tebe adalah hidup damai dengan mengandalkan uang pension tentara,
memilih pulang kampung di tepi Danau Toba. Tetapi Ronggur menolak hidup apa
adanya. Ia ingin membuktikan bahwa selama ini ayahnya salah memilih jalan
hidup. Dengan penuh siasat, Ronggur menjelma menjadi pentolan mafia narkoba dan
merebut Andini dari orangtuanya yang tak merestui hubungan mereka.
Apakah
pada akhirnya setiap anak manusia sanggup merenangi sungai takdirnya dengan
bahagia? Di antara gemerlap Jakarta dan ketenangan Danau Toba. Sersan Tebe,
Ronggur, dan Andini merajut drama perjalanan mereka. Di Danau Toba jualah
mimpi-mimpi dan cerita cinta mereka bermula.
***
“Tapi
kamu perlu tahu, aku nggak butuh materi. Kalau kamu bilang sanggup memenuhi
kebutuhan hidupku, itu bohong. Aku juga nggak mengharapkan itu. Asal cukup tahu
kalau aku ini anak tunggal. Aku ini orangnya manja, posesif, egois, dan
pencemburu. Sudah siap dengan itu?” — Andini
Sersan
Tebe, yang sudah menjadi seorang mantan tentara yang pension saat berusia 55
tahun, berharap lebih pada anak bungsunya, Taruni agar menjadi seorang TNI
setelah sebelumnya anak sulungnya, Ronggur enggan untuk menjalani titah ayahnya
dan lebih memilih untuk nongkrong nggak karuan dengan teman-temannya sedangkan
Sumulung, putra keduanya yang meskipun prestasi akademisnya biasa-biasa saja,
masih diharapkan oleh Sersan Tebe untuk bisa mengikuti tes akademi militer,
cita-cita lama dari ayah Sersan Tebe.
“Ini
bukan batalyon! Kami bukan prajurit Ayah yang harus tunduk perintah komandan!
Kami anak-anak, juga punya hak menentukan masa depan sendiri!” —Ronggur
Tebe
merasa gagal sebagai seorang ayah karena tidak bisa mendidik anak-anaknya
terutama Ronggur, yang sudah 2 tahun drop
out kuliah dan masih menganggur. Oleh karena itu, setelah masa pensiunnya,
Tebe berencana untuk pindah ke kampung halamannya, Danau Toba. Mungkin dengan
keputusannya itu Ronggur bisa merubah sikap buruknya dan mendapatkan pekerjaan.
Awalnya Ronggur enggan utuk mengikuti perintah ayahnya karena dengan begitu dia
harus berpisah dengan Andini —perempuan yang sudah dipacarinya selama 5 tahun,
tapi karena itu permintaan ibunya, akhirnya Ronggur mau menuruti perintah ayahnya.
Tak
banyak yang bisa dilakukan oleh Ronggur di Toba, tapi kehadiran Togar sedikit
banyak membuat kerinduan Ronggur terhadap teman-temannya di Tempoa dan Andini
terobati.
Ini
adalah sebuah cerita keluarga dengan peliknya masalah yang terus berlangsung
seakan mempertanyakan, “Mampukah kau
menghadapi setiap jengkal permasalahan dihadapanmu dan menyelesaikannya?”
Bagian
pembuka, kita sudah disuguhi bagaimana keteguhan Tebe untuk menjadi seorang
Tentara, bagaimana kegigihannya dalam mencapai cita-citanya itu. Dan saya
sangat yakin kalau buku ini akan banyak membuat saya bisa belajar tentang
banyak hal yang tertunya sangat berharga.
Saya
merasa sebagian kisah ini, terselip banyak pengalaman pribadi dari penulisnya.
Ceritanya mengalir begitu saja seakan-akan penulis memang pernah mengalaminya.
Gaya bahasanya ringan dan mudah saya mengerti meskipun banyak hal-hal yang
berkaitan dengan Tentara. Dalam novel ini saya juga serasa diajak jalan-jalan
oleh penulisnya melalui penjelasan-penjelasan saat Ronggur kembali ke
Tarabunga.
Dari
kisah ini, saya jadi tahu lebih banyak tentang kehidupan seorang Tentara
Pembela Negara Republik Indonesia. Saya pikir mereka orang yang termasuk
berkecukupan dan terkesan mewah, tapi persepsi saya dipatahkan dalam cerita
ini. Betapa kekurangannya mereka, padahal mereka adalah pembela Bangsa
Indonesia, merelakan nyawa untuk melindungi Negara tapi sayang mereka tidak
mendapatkan sesuatu yang pantas dari apa yang mereka korbankan : nyawa.
“Kamu
sudah menahan hatiku. Ke mana pun aku pergi, aku akan kembali kepadamu.”
—Ronggur
Saya
suka sekali dengan karakter masing-masing tokohnya yang kuat dan berbeda-beda.
Apalagi novel ini sudah difilm-kan, jadi banyak membantu saya untuk bisa
membayangkan ceritanya dan bisa dengan mudah masuk dalam alurnya. Untuk aktor
dan aktris filmnya saya sangat setuju kalau Vino G. Bastian dan Marsha Timoti
yang memperankannya (hehe). Bener-bener cocok dengan karakter Ronggur yang
blak-blakan dan Andini yang selalu punya pembawaan yang tenang. Dan saya yakin
kalau film-nya akan sama bagusnya dengan cerita dalam novelnya *berharap banget
bisa nonton.
Banyak
sekali pelajaran yang bisa saya petik dalam novel ini, terutama semua perilaku
Sersan Tebe yang saya anggap sangat terpuji. Dia berusaha membuat kampungnya
kembali indah lagi dan dia juga tidak pelit dalam menyebarkan ilmunya sewaktu
menjadi seorang Tentara kepada masyarakat desanya terutama dalam hal
membersihkan lingkungan sekitar. Patut untuk dicontoh, apalagi bagi anak muda
yang memang kadang suka banget ngelanggar lalu lintas, dan secara nggak sadar
selalu buang sampah sembarangan *ya kayak saya ini, Eh!!
Yang
paling membuat saya senang membaca novel ini adalah tidak adanya typo. Saya
sangat bersyukur sekali dengannya karena dengan begitu saya bisa membaca tanpa
masalah. Karakter untuk setiap tokoh
juga dijelaskan secara gamblang di bagian-bagian terpisah di dalam cerita yang
membuat saya semakin menyukai cerita dalam novel ini.
Last not
but least, saya merekomendasikan novel ini buat kalian-kalian yang mau meraih mimpi tanpa
menghalalkan segala cara.
0 komentar:
Posting Komentar