Minggu, 22 Februari 2015

#TantanganMenulis 1 : Tuliskan tentang tempat yang ingin sekali kamu kunjungi.





Let to See, Dhaka!



“Kita akan pergi, bisa pergi ke mana saja dan sejauh apa pun yang kita inginkan. Tapi, kenangan, kenangan dari setiap perjalanan, tempat, kejadian dan orang yang kita temui selama perjalanan itu akan tertinggal dan terbawa bersama kita selamanya, kenangan.”

            Kutipan di atas aku ambil dari salah satu Novel yang menginspirasiku untuk pergi ke Dhaka. Well, untuk liburan sekaligus belajar menjadi seorang Volunteer trip disana. Itu semacam relawan yang akan mengajar anak-anak disana dan para orang dewasa dengan berbagai keterampilan yang bisa membuat kehidupan mereka lebih baik. Mungkin sebagian orang akan lebih memilih untuk liburan ke luar negeri. Menikmati pemandangan indah, berbelanja dan menghabiskan uang—tentunya. Aku sebenarnya juga berpendapan seperti itu sebelum bertemu dengan Juna dan kawan-kawannya dalam sebuah Novel yang menurutku cukup menginspirasi.

            Mungkin sebagian dari kalian bertanya Dhaka itu dimana ? Well, Dhaka adalah salah satu kota besar yang sangat padat dengan populasi lebih dari 16 juta jiwa, dan berada di tepi Sungai Buriganga. Dan masuk dalam wilayah  Bangladesh.

            Selain kita bisa berbagi dengan anak-anak Dhaka dalam hal pembelajaran atau bisa dibilang kita mengajar mereka, disana maksudku Dhaka, banyak sekali tempat yang bagus dan cukup menarik. Tidak kalah dengan pemandangan yang ada di Eropa. Trust me!
           
            Dan ada satu permainan di Dhaka yang membuatku ingin sekali mencobanya. Namanya cricket. Penduduk Dhaka sangat suka bermain cricket, mereka bisa memainkan olahraga ini di mana saja. Taman, jalan, bahkan atap akan menjadi arena bermain cricket pada sore hari atau pun hari libur. Aku memang belum mengerti dengan pasti aturan permainannya maupun cara bermainnya, tapi kelihatannya memang menyenangkan.

Bagi saya yang memang menyukai Novel sangat berharap bisa mampir sejenak ke Dhaka’s Old Market, area toko buku yang sangat populer dan terdapat semua jenis buku yang mungkin sedang aku cari. Dan jika sebuah buku tidak tersedia di Dhaka’s Old Market maka buku itu tidak ada di dunia ini. Wow, sangat menarik saya untuk setidaknya kesana sekali seumur hidup.

            By the way, ada sebuah makanan dan minuman di Dhaka yang membuatku penasaran bagaimana rasanya. Sebut saja Cha dan Chanachur. Cha adalah teh yang dicampur dengan susu, minuman kesukaan penduduk Dhaka. Bahkan, di Dhaka seandainya kita memesan teh maka yang diantar adalah cha. Sedangkan chanachur adalah jenis camilan yang merupakan campuran kacang, kacang panjang, jagung, buncis, cornflakes,  dan beberapa bahan lainnya.

            Dan jika waktuku disana masih ada, aku juga ingin pergi ke distrik paling utara Dhaka, menyusuri Sungai Tongi di sore hari. Pasti menyenangkan dengan menyewa kapal-kapal kecil yang memang disewakan di sepanjang bantaran sungai. Sungai Tongi memang jauh lebih bersih dari Sungai Buriganga, tapi airnya sama keruhnya. Tetapi anehnya, tidak berbau.

            Sebuah perjalanan impian yang entah kapan akan terwujud. Tapi aku benar-benar ingin merasakan bagaimana susahnya jadi seorang Volunteer trip di Dhaka, paling tidak aku akan mendapat pelajaran dari setiap apa yang kulakukan disana. Memberi sedikit ilmu yang kupunya untuk mereka—anak-anak Dhaka, adalah impian terbesarku.

“Tidak ada hal yang lebih indah daripada berbagi kepada sesama, terutama untuk Dhaka.”

2 komentar:

  1. Ah ya, aku pun baru tahu Dhaka :D
    Semoga saja kesampaian, ya.
    Salam kenal dan terima kasih sudah ikutan :)

    BalasHapus

 

Miss Romances Book Published @ 2014 by Ipietoon